Sumenep Raya
Kamis, 14 Mei 2009
WARTAWAN WARTAWAN...???
5 tahun yang lalu, sebelum saya terjun didunia broadcasting radio, saya dikenal dengan jago baca puisi utuk kalangan jawa timur. Namun, karena saya tidak biasa "mendekat" dengan orang2 media (wartawan/reporter) nama saya tidak begitu dikenal kecuali hanya beberap kelompok dan orang2 tertentu saja. Baru tahun 2007 saya dipaksa temen2 untuk mengikuti kontes penyiar nada fm (radio swasta pertama di Madura).Setelah didesak temen2 akhirnya saya mau juga dan alahamdulillah juara. Hadiahnya lumayan buat nraktir temen2 sambil diskusi tentangprofesi penyiar dan wartawan. Alahasil sayapun di tawarin pimpinan radio nada. Waktu itu nada fm belum masuk jaringan radio terkemuka di indonesia seperti radio trijaya network,dan suara surabaya FM 100 Surabaya.Tarakan kalimantan, kediri, Banyuwangi,dan lain2. Baru satu tahun kemudian kita ditawarin bergabung dg radio terkemuka itu untuk sharing informasi setiap hari dari senin-sabtu setiap jam 07.00 (pagi)dan jam 17.10 (5 sore). Saya baru merasakan, betapa wartawan adalah profesi yang penuh dengan tantangan.Orang-orang banyak menilai wartawan hanya mencari kesalahan orang lain.Mulai dari persoalan raskin,hingga masalah korupsi di tingkatan eksekutif. Saya tidak bisa menyalahkan siapa2. Paling tidak mereka sudah sering melihat atau ketemu dengan wartawan yang suka memeras, minta uang dan bahkan menipu. Maka, saya pribadi yang saat ini tengah berprofesi sebagai penyiar radio dan wartawan, sangat berterima kasih sekali, apabila Anda sudi meluruskan insan pers yang bengkok.Bukankah Rosulullah bersabda " katakanlah (kebaikan) itu sekalipun pahit". Satu hal yang membuat saya bertahan dari profesi ini, JADILAH WARTAWAN YANG TAAT PADA ATURAN ALLAH.
Langganan:
Postingan (Atom)
Bigrafiku | Kemampuan | Riwayat Pendidikan | Riwayat Pekerjaan | Portofolioku | Foto Ijazah dan Sertifikat | Kontakku Bagaimana kesan Anda, Sampaikan pesan Anda disini... |
|
Bigrafiku | Kemampuan | Riwayat Pendidikan | Riwayat Pekerjaan | Portofolioku | Foto Ijazah dan Sertifikat | Kontakku
Bagaimana kesan Anda, Sampaikan pesan Anda disini...
Manohara
TIM PENGACARA MUSLIM
Informasi Umum
Jenis: | |
Keterangan: | "TPM menyerukan kepada seluruh lawyer muslim di seluruh dunia untuk bersatu dalam satu wadah organisasi advokat muslim internasional untuk melakukan advokasi dan pembelaan kasus-kasus yang menimpa Umat Islam di seluruh dunia." |
Informasi Kontak
Email: | |
Situs Web: | |
Kantor: | Jl. RS. Fatmawati No. 22 FG, Cipete Selatan, Jakarta Selatan 12410, INDONESIA, Tel: (021) 7503995-96, Fax: (021) 765225 Ext. 111 Jl. Pinang I No. 9, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450, INDONESIA, Tel/Fax: (62-21) 759 10469 PO. BOX 1749-JKS/12017, Website: |
Lokasi: |
JIWA-JIWA PESANTREN
Ranah Cinta
poem by: Ferry Arbania
10-05-2009
siapapun boleh berucap cinta,
tapi bukan disini.....
siapapun berhak menanyakan cinta,
tapi bukan untuk siapa-siapa.....
berucaplah dengan bangga,
"bahwa tak seorangpun berhak menampik surga".
Profile Pengasuh
Pengikut
Wina Dibibir Pantai
Sejarah Pesantren di Indonesia
Sejarah Pesantren di Indonesia
Lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kata pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti “guru mengaji”. Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu berasal dari bahasa India shaslii dari akar kata shastra yang berarti “buku-buku suci”, “buku-buku agama”, atau “buku-buku tentang ilmu pengetahuan”.
Di luar Pulau Jawa lembaga pendidikan ini disebut dengan nama lain, seperti surau (di Sumatra Barat), dayah (Aceh), dan pondok (daerah lain).
Lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kata pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti “guru mengaji”. Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu berasal dari bahasa India shaslii dari akar kata shastra yang berarti “buku-buku suci”, “buku-buku agama”, atau “buku-buku tentang ilmu pengetahuan”.
Di luar Pulau Jawa lembaga pendidikan ini disebut dengan nama lain, seperti surau (di Sumatra Barat), dayah (Aceh), dan pondok (daerah lain).