Sumenep Raya

Pesan Moral

Rabu, 22 April 2009

Ranah Pesantren

Ranah Pesantren lahir dari percikan kegelisahan ummat di akhir zaman. Dimana banyak kalangan pesantren (baca:Kiyai) berlomba-lomba diranah politik, yang pada akhirnya membuat "jarak" dikalangan ummat. Betapapun Islam menghargai perbedaan, namun fakta yang berkembang justru masyrakat tercerai dalam kepentingan para politisi, yang didalamnya adalah para kiyai. Politik dalam Islam adalah kendaraan yang mengantarkan ke puncak kejayaan Islam.Bagaimana dinegeri kita? Politik justru bersifat kepentingan. Kawan jadi lawan, lawanpun jadi kawan .Mungkin sudah nyaris tiba, bahwa Al-Quran diakhir zaman akan tinggal tulisannnya dan perkataan Ulama tak lagi didengarkan__apalagi diamalkan.Mari bersatu membangun ukhuwah Basyariyah, terlebih yang mukmin, mari kita galang ukhuwah Islamiyah yang sesungguhnya.Salam damai dari keheningan jiwa....!
Bayu Blog/Artikel

Bismillahirrahmaanirrahiim

Bismillahirrahmaanirrahiim
Kreativitas Dari Dunia Pesantren

Manohara

Manohara receives a kiss from her mother at their home in West Jakarta on Sunday

TIM PENGACARA MUSLIM

TIM PENGACARA MUSLIM - MOSLEM LAWYER TEAM

JIWA-JIWA PESANTREN

JIWA-JIWA PESANTREN

Ranah Cinta

poem by: Ferry Arbania

10-05-2009

siapapun boleh berucap cinta,

tapi bukan disini.....

siapapun berhak menanyakan cinta,

tapi bukan untuk siapa-siapa.....

berucaplah dengan bangga,

"bahwa tak seorangpun berhak menampik surga".

Profile Pengasuh

Foto saya
JuRnAlIs yAnG SuKa NuLiS pUiSi

Pengikut

Ferry Arbania

Ferry Arbania
ladangsyahwat.blogspot.com

Investigasi

Investigasi
radarpemkab.blogspot.com

Wina Dibibir Pantai

Wina Dibibir Pantai
Memasuki ranah pantai, dengan debaran ombak yang meliuk di jantung laut, senyummu tampak mengembang,menandakan karibnya persahabatan


Sejarah Pesantren di Indonesia

Sejarah Pesantren di Indonesia 

Lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kata pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti “guru mengaji”. Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu berasal dari bahasa India shaslii dari akar kata shastra yang berarti “buku-buku suci”, “buku-buku agama”, atau “buku-buku tentang ilmu pengetahuan”.
Di luar Pulau Jawa lembaga pendidikan ini disebut dengan nama lain, seperti surau (di Sumatra Barat), dayah (Aceh), dan pondok (daerah lain).